7 Informasi Operasi LASIK Mata yang Ternyata Hanya Mitos


Operasi LASIK mata sudah sering didengar banyak orang dan dikenal sebagai jawaban untuk mengembalikan ketajaman mata dalam melihat dan membaca jarak jauh, ke kondisi normal.

Di kepala orang banyak, operasi mata yang lebih dikenal sebagai LASIK ini, adalah solusi permanen untuk dapat menanggalkan kacamata atau softlens selamanya.

Seiring berkembangnya teknologi dan pamornya, semakin banyak informasi-informasi mengenai LASIK yang beredar, namun salah. Berikut 7 mitos tentang LASIK yang harus diluruskan:

1.“Operasi LASIK Mata merupakan Teknologi Baru, Belum Dapat Dipercaya”

LASIK yang merupakan singkatan dari “laser-assisted in situ keratomileusis”, sudah dipraktikan sejak awal 1990 di Amerika Serikat. Masuk ke Indonesia, sekitar tahun 1997.

Dr. Gholam Peyman MD adalah penemu LASIK yang mendapat patennya pertama kali di tahun 1989. Dokter Peyman sendiri mulai mengembangkan penemuan ini sejak awal tahun 1980.

Artinya, teknologi LASIK sudah ada sejak lebih dari 20 tahun lalu dan telah melalui berbagai kemajuan yang signifikan hingga hari ini.

2.“Operasi LASIK Mata Itu Sakit, Ditusuk-tusuk, Bisa Bikin Buta”

Sebagaimana tersirat dalam singkatannya yang disebut di atas, LASIK menggunakan laser dalam prosedurnya, tanpa pisau sama sekali.

Laser excimer, jenis laser yang tingkat presisinya sangat tinggi, digunakan untuk membuka lapisan kornea atau flap (in situ) dan membentuk kembali jaringan kornea yang sehat (keratomileusis).

Sejak awal dikembangkan, tidak pernah ada kasus kebutaan karena LASIK yang pernah dilaporkan di seluruh dunia. LASIK pun menggunakan jenis laser yang tidak dapat “membakar” mata.

Efek samping operasi LASIK seperti mata kering, buram, dan sejenisnya memang sering terjadi pasca operasi LASIK, namun semakin lama akan semakin membaik seiring dengan berjalannya proses penyembuhan. Komplikasi operasi LASIK dapat juga terjadi tetapi presentasenya kurang dari 1%.

3.“Operasi LASIK Mata Dapat Memperbaiki Segala Masalah Indera Penglihatan”

Operasi mata yang menggunakan laser bukan hanya LASIK. Tidak semua gangguan mata memerlukan ataupun dapat disembuhkan oleh LASIK.

Jenis kelainan refraksi atau penglihatan mata yang dapat diatasi oleh LASIK diantaranya adalah kelainan mata untuk melihat jarak jauh baik myopia, hipermetropia, maupun silinder.

Konsultasi dengan dokter mata wajib dilakukan untuk memutuskan apakah seseorang memerlukan maupun dapat menjalani prosedur LASIK. Terdapat beberapa kondisi medis yang menjadi kriteria yang harus dipenuhi.

4.“Proses Operasi LASIK Mata Memakan Waktu yang Lama”

Dengan teknologi canggih modern ini, LASIK hanya membutuhkan sekitar 20 menit sejak pasien masuk ke ruang operasi hingga ke luar.

Persiapan menjelang operasi, tergantung kondisi pasien, hanya membutuhkan 2-4 minggu. Itupun hanya berupa pantangan seperti tidak memakai softlens selama 2 minggu sebelum evaluasi awal, tidak memakai kosmetik apapun sehari sebelum operasi, dan sebagainya.

5.“Operasi LASIK Mata Terlalu Mahal”

Mahal itu relatif. Jika biaya tindakan ditotal secara keseluruhan, termasuk biaya pemeriksaan dan lain-lain, kisaran harga LASIK dapat mencapai puluhan juta Rupiah.

Lagipula, kini banyak program cicilan yang tersedia. Banyak juga promosi paket LASIK, misalnya di KMN EyeCare (Klinik Mata Nusantara) yang harganya menjadi Rp 25juta dari harga normal Rp 33juta.

Biaya tersebut terbilang tak seberapa jika dibandingkan dengan kebebasan seorang pasien dari ketergantungan terhadap kacamata atau lensa kontak. Kesempurnaan indra penglihatan pun tak dapat diukur dengan uang.

6.“Setelah Operasi LASIK Mata Jadi Bebas Kacamata Selamanya”

Mata pada umumnya mengalami penurunan daya akomodasi sejak usia 40 tahun, oleh sebab itu semua orang membutuhkan kacamata untuk melihat atau membaca pada jarak dekat. Tidak terkecuali pada mata yang sudah dilakukan operasi LASIK. Namun tentu saja operasi LASIK tetap memberikan keuntungan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan kacamata dan kontak lens.

Pemeliharaan mata harus selalu dilakukan untuk tetap menjaga kesehatannya, sehingga pemeriksaan mata harus dilakukan secara komprehensif setiap 6-12 bulan.

7.“Operasi LASIK Mata Dimana-mana Sama, Cari Saja yang Paling Murah”

Harga operasi LASIK sangat dipengaruhi oleh kualitas alat dan “nama” dokter yang melakukan tindakannya.

Sangat penting untuk mencari tahu mengenai pengalaman dokter yang akan melakukan tindakan LASIK. Jangan jadikan harga sebagai penentu keputusan.

Ingat tahapan prosedur LASIK di poin nomor ke-2 di atas? Ketika lapisan kornea atau flap dibuka dan direposisi, di situlah keahlian dan pengalaman sang dokter menjadi penentu keberhasilan operasi LASIK.

Mata adalah jendela hati. Lantas, apa pantas diberi harga murah? Bebaskan mata dari kacamata. Berikan mata tindakan medis yang terbaik.

Comments

Popular Posts